Misteri Delman Hantu

Hallo nama saya ifin. Ini kali ke dua saya mengirimkan cerita di blog misteri ini yang sebelumnya saya telah mengirimkan cerita yang berjudul Rumah Kosong. Saya tinggal di sebuah kampung yang memang terkenal dengan unsur mistisnya yang terletak di lereng gunung kidul,Tulungagung.

Kisah tentang delman hantu memang sering menjadi perbincangan penduduk kampung kami,hanya saja saya kurang percaya dengan adanya delman hantu. Namun akhirnya saya harus mempercainya karena saya mengalaminya sendiri.

Kejadian ini terjadi pada tahun 2008 silam. Cerita berawal ketika saya dan teman saya sedang bermain catur di pos ronda. Berhubung saat itu adalah malam minggu,kami berencana untuk bermain catur sampai larut malam. Jam demi jam kami habiskan untuk memikirkan langkah buah catur sampai tidak terasa jam dinding di pos ronda sudah menunjukkan jam 11.30 malam. Mungkin karena mulut teman saya terasa hampa,akhirnya teman saya meminta izin untuk membeli rokok di dekat balai desa yang kira-kira berjarak 100 meter dari pos ronda tempat kami bermain catur,dan memang hanya toko tersebut yang biasanya masih buka sampai larut malam sedangkan saya menunggu sambil rebahan di pos ronda tersebut.

Saat itu malam terasa sunyi sekali. Suara jangkrik dan binatang malam lainpun seakan tidur nyenyak semua. Hanya desir angin yang kadang terdengar. Entah kenapa malam itu saat saya rebahan sambil menunggu teman saya,tiba-tiba bulu kuduk saya meremang,padahal biasanya tidak takut.

Di tengah keheningan,tiba-tiba telinga saya mendengar suara ringkikan kuda. Tak saya pedulikan karena di kampung saya memang masih banyak yang memelihara kuda. Tapi lama-lama suara kuda itu semakin jelas dengan genta-genta kecil yang biasa ada di punggung kuda delman.

“Siapa yang naik delman tengah malam begini?”, tanyaku dalam hati.

Ternyata benar,di tikungan jalan kulihat lampu delman bergoyang-goyang dengan gemerincing genta-genta memecah kesunyian malam itu. Delman itu berhenti tepat di depan saya. Sang kusir bertanya rumah pak Salim. Kutunjukkan bahwa rumah pak salim berada di ujung desa ini,kira-kira 500 meter. Karena takut kesasar,pak kusir itu meminta tolong di antarkan saja ke rumah pak salim,karena katanya sudah lama tidak ke kampung ini. Dengan senang hati saya naik ke delmannya.

Di dalam perjalanan kami mengobrol santai. Mungkin karena telah menempuh perjalanan yang jauh,pak kusir yang mengaku bernama Sudibyo itu memintaku untuk memegang tali kekang,katanya dia mau tiduran sebentar. Tak lama kemudian delman ini sudah berada jauh dari desa. Saya sudah tidak bisa mengenali jalan yang saya lalui. Kuda sudah tidak dapat saya kendalikan,tapi pak Sudibyo seakan tidak terganggu. Saya menggoyang-goyangkan badannya tetapi beliau tidak terbangun juga dari tidurnya.

Namun tiba-tiba pak Sudibyo terbangun,lalu melompat dari delman dan berjalan menjauh. Delman yang kunaiki pun juga berhenti. Saya mulai ketakutan. Suara tidak bisa keluar untuk berteriak. Saya melihat pak Sudibyo berjalan semakin jauh dan akhirnya saya melihat beliau menghilang di padang rumput itu. Karena takut,saya berlari tertaih-taih tanpa tahu tujuan. Baru menjelang subuh saya mengenali jalan yang saya lalui.

Pagi harinya saya menceritakan kejadian malam itu kepada teman-teman saya. Kemudian kami sepakat untuk pergi ke rumah pak Salim dan menceritakan semua kejadian malam itu,tentang pak Sudibyo dengan delmannya.

“Delman hantu itu berarti muncul lagi”, gumam pak Salim.

Saya dan teman-teman saya sangat terkejut mendengarnya. Kemudian pak salim menceritakan bahwa pak Sudibyo adalah kusir delman yang telah meninggal puluhan tahun silam saat mengikuti lomba menarik delman. Beliau meninggal karena saling bertabrakan dan pak sudibyo tertancap penghela kayu delman.

Setelah mendengar penjelasan pak salim,waktu itu saya sadar,berarti malam itu saya telah merasakan naik DELMAN HANTU.

Tweet