Selamat Tinggal



Angin malam bertiup lembut, bintang malam berkerlap-kerlip menambah cerah malam ini. Deru mesin kendaraan terdengar dari kejauhan. Malam ini, aku sedang berjalan-jalan disepanjang trotoar. Menikmati malam nan syahdu ini. Aku merapatkan jaket yang kupakai. Sesekali, aku mengamati kendaraan yang berlalu-lalang. Tetapi, tiba-tiba,,,
"Nadia" ujar seorang wanita. Akupun menoleh dan mendapati elsa teman sekolahku.
"Eh elsa, ada apa manggil??"
"Yah mau ngajak pulang bareng, kan rumah kita satu arah."ujar elsa.
"Yaudah. Ayo".
.
Diperjalanan, aku dan elsa tak henti-henti nya mengobrol. Tak terasa sudah, aku sudah berada di depan gerbang rumahku. Akupun berpamitan pada elsa. Rumahku dan elsa memang satu komplek, hanya dipisahkan oleh 3 rumah. Ku buka gerbang rumah, saat gerbang terbuka, aku merasakan bulu kuduk ku berdiri. Angin berhembus sangat kencang. Kok, firasatku jadi enggak enak ya. Ku hilangkan semua pikiran negatif. Akupun masuk membuka pintu dan masuk kedalam rumah. Didalam rumah terasa begitu sepi, sampai-sampai suara detak jarum jam pun terdengar.
"Orang rumah pada kemana ya??".
.
Aku pergi ke dapur untuk mengambil air dingin didalam kulkas. Saat akan membuka pintu lemari es, ada sebuah note yang ditempel di pintu kulkas, berisi:
NAD, mamah sama keluarga pergi kerumah nenek. Soalnya nenek sakit, kayaknya besok juga pulang. Makanan ada di kulkas, tinggal dihangatkan.
Rasa hausku hilang seketika, bagaimana mungkin orangtuaku meninggalkan ku seorang diri dirumah. Apalagi malam ini cuaca sedang tidak bersahabat. Angin bertiup sangat kencang, tirai rumah bergoyang-goyang. Tak lama kemudian, ada suara ketukan pintu. KCMMBS
"Tokk..tokk..tokk"
.
Aku merasa ragu-ragu membuka pintu. Kuintip dahulu dibalik tirai jendela. Ternyata elsa, syukurlah.
"Assalammu'alaikum" ujar elsa.
"Waalaikumsalam. Eh elsa, tumben malam-malam datang kesini?
"Iya nad, aku sendirian dirumah, gak ada temen."
"Sama dong, dirumah aku juga gak ada siapa-siapa. Masuk yuk" ujarku.
Elsa pun masuk kedalam rumahku. Dingin terasa saat elsa masuk kerumah. Padahal ac tidak kuhidupkan. Bulu kuduk ku seketika merinding. Aku mempersilahkan elsa duduk.
"Sa, bentar ya aku ambilkan dulu minum".
"Iya nad".
.
Saat sudah kembali dari dapur, aku duduk kembali bersama elsa diruang tamu.
"Nad, aku mau bicara sesuatu sama kamu".
"Oh, emangnya mau bicara apa??"
"Gini, akhir-akhir ini aku ngerasa kesepian banget. Aku ngerasa sendiri". Ujarnya disertai tangisan.
Akupun mengusap lembut pundaknya. Terasa sangat dingin.
"Udah sa, jangan nangis dong. Kan ada aku, kamu bisa datang kesini kapan aja, kamu bisa curhat sama aku".
"Makasih ya nad. Oh iya, kalau aku ada salah sama kamu, mohon dimaafin ya".
"Iya nad" ujarku.
Tiba-tiba terdengar dering telepon rumahku. Saat aku mengangkatnya, terdengar suara kakaknya elsa menangis.
"Kak salsa, kenapa nangis??"
"Nad, hiks,,hiks,,, elsa. Nad".
"Elsa kenapa kak dia ada di,,," belum sempat aku menyelesaikan kalimatku. Terpotong oleh kata-kata kak salsa yang membuatku hampir tak sadar.
"Elsa meninggal nad, dia kecelakaan. Waktu tadi sekitar jam 7 malam, meninggal ditempat."
Dengg,,,,
Seperti ada peluru yang menembus masuk kedalam jantungku. Telepon kumatikan. Aku merasa kaget setengah mati. Bagaimana mungkin karna pada jam 7 malam, elsa sedang berjalan bersamaku ditrotoar. Dan saat ini juga, dia sedang berada dirumahku.
.
Saat aku menengok kebelakang. Ketempat elsa tadi duduk, ternyata dia sudah tidak ada. Aku memanggil-manggilnya. Aku histeris. Lalu siapa yang tadi menemuiku???siapa yang mengajakku mengobrol. Keesokan paginya aku terbangun dari tidurku, mata ku bengkak akibat semalaman menangis. Orangtuaku belum pulang kerumah. Semalam aku bermimpi, elsa melambaikan tangan padaku dan berterimakasih karna telah menjadi sahabatnya.
Selamat tinggal elsa, aku pasti akan sangat merindukan mu
Tamat

0 Response to "Selamat Tinggal"

Posting Komentar