Menggendong Hantu





''Oekk.. Oekk..!'' terdengar tangisan seorang bayi yang baru saja lahir dari sebuah rumah. ''Selamat ya pak,anak anda perempuan'' kata bidan kepada Joko. Joko hanya terdiam dan tidak ada sedikitpun keceriaan terpancar dari wajahnya. Malam itu Joko sangat kesal sekali kepada Dina istrinya karena tidak juga memberikan seorang anak laki2 kepadanya.

Keesokan malamnya ia mulai merencanakan sesuatu yang jahat. Dilihatnya sesekali Dina yang sedang berbaring didalam kamar bersama bayinya. Dipastikannya ia sudah tertidur lelap. Joko pun masuk kekamar dengan mengendap2 dan perlahan mengikat kedua tangan Dina,lalu dicekiknya Dina menggunakan seutas kawat sambil menggesek2kan kawat itu dilehernya. Dina pun sontak terbangun dan meronta2 kesakitan. ''Kau tidak ada artinya untukku,jahanam­..!!'' kata Joko sambil terus mencekik. Darah segar mengucur deras keluar dari sela2 tenggorokan Dina. Akhirnya ia meninggal dengan leher yang hampir putus.

Joko sangat kebingungan dan kuatir. Untuk menghilangkan kecurigaan maka Joko membersihkan semua bekas2 bercak darah yang ada dikamar. Dilihatnya Santi anak sulungnya masih tertidur lelap. Lalu Joko pun mengangkat jasad Dina dan membungkusnya didalam sebuah goni besar. Diambilnya motornya dan meletakkan goni yang berisi mayat itu diatas punggungnya,lal­u berlalu pergi.

Jam menunjukkan angka 12 malam. Udara malam itu sangat dingin. Dilihatnya sekeliling,berh­arap tidak ada seorangpun yang melihatnya. Semakin dipacunya motornya secepat mungkin. Sesekali ia oleng karena beratnya goni yang berisi jasad istrinya itu.
Tidak berapa lama,Joko sampai disebuah sumur tua yang terletak dipinggir hutan. Dipikulnya goni itu dan melangkah kearah lubang sumur itu,lalu melemparkannya kedalam. 'BLUKKK...!'. Kemudian Joko kembali kerumah.
Dibasuhnya kakinya yang sudah penuh dengan lumpur. Dan pergi kekamar merebahkan tubuhnya untuk tidur. Dilihatnya jam sudah pukul 2 malam.
Masih tercium olehnya bau lumpur tadi. Kembali lagi ia kekamar mandi untuk membasuh kakinya dan merebahkan diri. Tetap masih tercium baunya. Kembali lagi ia kekamar mandi dan sekaligus memandikan seluruh tubuhnya,lalu kembali lagi tidur.
Diciumnya masih sedikit bau. Supaya nantinya Santi tidak curiga,maka Joko putuskan untuk tidur diatas sofa ruang tengah.

Tepat pukul 5 pagi,Joko mendapati Santi sudah nonton TV. Joko bangkit dari tidurnya hendak menyiapkan makanan untuk anaknya itu. ''Kok cepat sekali bangunnya nak?'' tanyanya sambil melangkah kedapur. Santi hanya bengong melihat ayahnya itu. ''Kok gak jawab?'' kata Joko lagi sambil mondar-mandir disamping Santi. Santi hanya menatapi terus ayahnya itu dengan wajah yang sedikit heran. ''Jawab papa lah nak'' sahut Joko lagi. Santi hanya membisu sambil terus memperhatikan kemana Joko melangkah. ''Santi,kamu kenapa nak?'' tanyanya lagi.

Akhirnya Santi menjawab sinis ''PA,KOK DARI TADI MAMA DIGENDONG2 TERUS SIH SAMA PAPA?? APA PAPA GAK CAPEK??''. Joko pun terdiam ketakutan.

0 Response to "Menggendong Hantu"

Posting Komentar