Disesatkan Hantu di Hutan Angker



Cerita berawal ketika saya masih SMA waktu itu saya diajak oleh teman satu kelas namanya Indra untuk pergi hiking ke sebuah gunung "teman satu kelas juga pada ikut," ujar si Indra maksa dan akhirnya saya pun ikut, awalnya sih akan pergi rame-rame ya hampir setengah dari semua siswa di kelas ya mumpung lagi pada libur smester tapi yang ikut malah jadi enam orang. Cuma saya, Indra, bayu, Ariani,Yoga dan Vinka.
.
Ya udah kita pun kumpul sempat mau batal juga tapi akhirnya jadi juga dan kita pun jalan tapi gak lewat jalan utama awalnya sih sempat gak yakin gitu bukan cuma saya yang lain juga soalnya bkal melaui kayak hutan gitu tapi si Yoga maksa soalnya dia penasaran banget pengen nyoba jalur lain, ya udah kita semua oke-oke aja nurut, emang sih awal perjalanan semuanya baik-baik saja malahan semua jalan yg dilewati menyuguhkan keindahan alam kaki gunung yang indah. Hingga kami semua akhirnya masuk ke sebuah hutan yang lumayan lebat banyak pohon pohon tinggi seperti pohon jati dan pinus suasana dingin terasa sekali ketika akan masuk hutan kami semua di beritahu oleh petani yang sedang ada di sana "hati-hati suka ada anak kecil yang ngikutin! Yah sebisa-bisa kalian sambil baca doa aja dalam hati," ucap petani itu membuat kami semua merinding.
.
Ya gak tau juga sih soalnya jalur yg kami lewati itu masih jalur yg sangat belum di lalui banyak orang. kami semua pun masuk hutan dari awal perasaan saya mulai gak enak tapi itu bukan cuma saya saja yang ngerasain, dan tiba-tiba ada suara orang berteriak "hei, rek kamarana?" teriak suara misterius itu kalo bahasa indonesia nya "hei, pada mau kemana?" kami semua pun terkaget-kaget dan keheranan tapi kami semua mengacuhkannya dan melanjutkan perjalanan kami dan sepanjang perjalanan pun kami semua terus di hantui suara-suara aneh mulai dari suara lari kuda, suara anak-anak lagi main dan paling serem suara rintit anak ayam yang konon menurut petani tadi itu adalah suara nyai ayu dan siapa dia? Konon dia itu adalah kuntilanak yang sering neror orang di hutan ini. Perasaan takut pun makin mencekam saat kami berenam beristirahat disebuah gubug reot tapi tiba-tiba si Ariani menjerit ketakutan gak karuan ketika duduk saat ditanya si Ariani ternyata merasakan di kedua kakinya ada sosok tangan misterius yang memegang kedua kakinya seperti mau ditarik gitu. Dari kejadian Ariani tadi kami pun pergi dari tempat itu sembari nenangin si Ariani tak lama jauh dari tempat tadi tiba-tiba lagi santai nya kami ber enam jalan tiba-tiba di depan percis di depan ada anak kecil baju putih gundul melewat begitu saja dengan cepatnya di depan! Ya tuhan sontak dari kejadian itu suasana makin mencekam dingin seram kita semua berlari ketakutan hingga kami semua gak tau lagi kemana dan tersesat dan seolah kita semua di permainkan kayak sengaja gak di kasih jalan keluar dari tempat itu oleh para mahluk tak kasat mata di sana kami semua berdoa sebisa-bisa nya minta pertolongan pada tuhan. Dan akhirnya datang seorang pria tua renta dan saya gak tau itu manusia atau bukan karena wajahnya sangat pucat dan tingkahnya aneh kayak ngusir-ngusir gitu "husshh... hussh.. awas jangan lah kalian ganggu bangsa manusia karena mereka tidak bermaksud ganggu kalian!" teriak aneh kakek itu dalam dialog sunda, tiba-tiba datang terdengar suara aneh orang meringkih menangis makin keras kami pun ketakutan tapi seolah suara itu menjauh, sang kakek-kakek misterius itu pun mengajak kami hingga mengantarkan kami keluar dari hutan itu, sesampainya di tempat ramai saya ditanya sama tukang warung di sana "tadi lewat mana kesini?" tanya tukang warung itu yang keheranan lihat wajah kami yang kecapean sekaligus masih dihantui ketakutan tadi.
"Lewat jalan hutan kang?" jawab Indra, tukang warung tersebut hanya tersenyum getir seolah mengetahui kejadian yang telah menimpa saya dan teman-teman.
.
"Kang mau nanya tadi saya dianterin sama seorang kakek tapi wajahnya sangat pucat?" tanya si Indra sambil menceritakan semuanya tentang kejadian tadi. hingga kami pun terkaget tentang jawaban si tukang warung itu bahwa si kakek itu adalah mahluk yang menjaga hutan itu yang menjelma sebagai orang tua. Ternyata sering juga orang yang ditolong kakek-kakek itu dan kagetnya lagi kami semua juga baru nyadar bahwa petani yang memberitahu kita agar hati-hati itu juga bukan manusia juga menurut si tukang warung yang sudah sering mendapat cerita misteri dari semua pengunjung yang lewat jalur hutan seperti kami.
Dan sekembalinya ke rumah saya tersadar bahwa saya dan teman-teman tidak permisi atau sekedar mengucapkan salam ketika datang, maka dari itu sobat setiap kita datang ke tempat baru ada baiknya kita permisi dulu pada penjaga di tempat baru itu. Kita juga manusia suka marah juga kan jika ada orang yang masuk rumah kita tanpa permisi.
.
Sekian cerita pengalaman seram dari saya mohon maaf bila kurang seram atau jalan cerita/judul yang sama. Terima kasih.
.

0 Response to "Disesatkan Hantu di Hutan Angker "

Posting Komentar