Alas Angker




Makhluk gaib di Situs yang berupa alas ini berada di desa Krendhowahono , kec.GondangrejoKaranganyar atau tepatnya 20 km dari Keraton Surakarta sebelah utara. Atau tepatnya lagidi jalan Solo-Purwodadi,dari arah Solo melewati polsek Gondang rejodisebelah kanan persis sebelum terminal belok kekanan kurang lebih 2 km dan selatan( kanan ) jalan akan menemukan gapura yang bertuliskan alas Krendhowahono.Meski berbentuk alas dan terlihatsepi namun disini Istana jin, kalau kita bisa menerawang di hutan ini penuh sekalimakhluk gaibberujudmanusia namun mereka membisu semua. Jika anda berada di alas ini jangan sekali kali kencing sembarangan atau berbuat asusila. Penguasa tertinggi di alasini dalam mitosnya bernama Bathari Kaluyawarti (Betari Durga ) . 

Dalam sejarah pewayanganMakluk gaibini diyakini sebagai dewa yang berujud wanita cantik namun karena kutukan akhirnya menjadi raksasa wanita. Jin inilah diyakini penguasa gaib yang menjaga keamanan Keraton Solo khususnya bagian utara sedang bagian selatan adalah ratu Kidul. Salah satu tempat terasa magis yaitul adanya pepunden Di punden yang bertangga ini selalu ada bekas-bekas sesaji dan dupa .Disini ada pohon besar jenis beringin putih yang diyakini tempat bersemayamnya Betari Durga. Dipunden inilah dipakai banyak orang untuk mencari berkah dengan cara tirakat , bersemadi ,atau mencari ilmu kesaktian. 

Termasuk adat keratonyang masih dilestarikan dan dilakukan sampai sekarang ini adalah ritual Mahesa Lawung yang dilakukan setiap Bulan Suro.Ritual ini mempersembahkan sesaji berupa ayam panggang ( ingkung ), Kelapa muda,nasi putih,bunga 7 jenis, aneka serangga dan kepala kerbau untuk dilarung dengan cara dipendam di punden ini. Seperti yang dialami Pak Sukardi yang sering mengikuti ritual keraton inimengatakan saat ritual suasana hening sekali begitu setelah sesajididoakan biasanya datang sinar seperti pantulan kaca yang mengenai sesaji dan setelah itu muncul bau anyir ( amis ) seperti darah orang mati. 

Ini menandakansemua sesaji dan persembahannya telah diterima sang penguasa di situs ini.Setelah punden anda turun lagi melewati bangsal maka bertemu dengan sendang Shina. Sendang ini tempat bersuci atau mandi untuk para pengunjung yang inginbertapa atau semadi. Kamipun berusaha memotretnya namun tidak jadi sama sekali. 

Air sendang ini mitosnya diyakini mempunyai banyak barokah tergantung keinginan permintaanpengunjung. Beberapa pengunjung sengaja mengambil air untuk dibawa pulang. Biasanyadicampurkan ke air sumur dan dipakai mandi bahkan ada yang diminum untuk mengobati penyakit.Setelah sendang ini ada sebuah rumah yang disitu ada batu yang disebut Selo Gilang. Dalam sejarahnya di Selo gilang atau Batu Gilang ini menjadi tempat berkumpulnya Raja keraton Pakubuwono VI dengan Pangeran Diponegoro untuk membicarakan strategi dalam memerangi penjajajah ( Belanda).

Situs ini memang banyak menyimpan sejarah khususnya untuk para Raja keraton yang sering bertapa di tempat ini sebagai tempat komunikasi denganmahluk gaibserta memecahkan masalah negara bagipemimpin negara.Mitos yang tersebar juga membuktikan bahwa di alas Krenhowahono ini pusat pusaka, beribu-ribu pusaka ada di alas ini.Siapa yang membutuhkan bisa mengambilnya tapi mestinya dengan cara-cara tertentu seperti bertapa atau semadi ( istilah Keraton : Patrapan ) . Percaya dan tidak percaya silahkan mampir rasakan suasana magisnya..

0 Response to "Alas Angker"

Posting Komentar