Sosok Penunggu Kayu Jembatan




Aku tinggal di sebuah desa di Purwodadi Jateng. Aku adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, 2 kakakku laki2 dan 2 lainnya perempuan.
.
Waktu itu 2 kakak laki2ku bekerja di suatu proyek perbaikan jembatan. Saat sedang menggali tanah ternyata banyak ditemukan kayu jati tua yang mulai berlubang. Kata mandornya kayu yg berhasil digali boleh dibawa pulang dan harus dibagi rata antara sesama pekerja. Sampai di rumah kayu itu diletakkan dihalaman rumah.
.
Waktu maghrib telah tiba aku beserta 4 kakakku berangkat ke masjid untuk sholat jama'ah. Hanya ibu yang ada di rumah karena bapak belum pulang kerja. Beberapa waktu kemudian tiba2 ibu mendengar suara tangisan perempuan. Karena penasaran ibuku mencoba mencari asal suara itu namun sampai depan rumah suara itu menghilang entah kemana. Kemudian ibuku mendengar suara tangisan yang lain dari halaman tetangga. Karena penasaran lagi ibuku pun mencoba mengeceknya, namun anehnya suara itu hilang juga. Kemudian terdengar tangisan lagi di halaman rumahku, saat ibu hendak pulang untuk mengeceknya namun lagi dan lagi suara tangisan itu secara tiba2 berhenti.
.
Kejadian aneh ini terjadi berulang kali hingga ibuku mulai curiga dengan sebuah kayu yang baru saja dibawa oleh kakakku. Saat bapakku pulang ibu cerita kejadian aneh tersebut dan meminta bapak untuk mencari tau hal apa yang sebenarnya terjadi. Kebetulan bapakku yg mengerti hal seperti itu (*baca mistis) dan langsung mencoba untuk berkomunikasi dengan penunggu kayu itu dan ternyata kayu itu dihuni oleh sosok perempuan dan dia menangis karena terpisah dari saudaranya yang lain.
.
Bapakku meminta agar dia mau meninggalkan kayu tersebut dan pindah ketempat lain yg lebih jauh, sosok perempuan itu dia bilang akan pergi kalau saudaranya yang masih tertinggal di sekitar jembatan tua itu juga telah pergi dari sana. 
.
Beberapa hari kemudian kakakku pulang dengan membawa kayu yang hampir sama seperti kayu yang dibawa pulang sebelumnya. Kejadian yang sama pun terulang kembali, suara tangisan tapi bukan hanya suara seorang perempuan saja namun terdengar suara yang sangat ramai dan bising hingga mengganggu saat ibuku sedang di rumah sendirian. Bapakku kembali mencoba berkomunikasi dengan penunggu kayu itu, tanpa disangka itu adalah sesosok saudara hantu perempuan yang sebelumnya sudah terbawa pulang. Dari hasil mediasi yang dilakukan hantu pertama mau meninggalkan tempat dia tinggal, akan tetapi berbeda dengan hantu yang kedua yang tidak mau pergi meski telah diusir.
.
Akhirnya bapakku membiarkan mereka tetap tinggal akan tetapi dengan syarat tidak boleh mengganggu siapapun. Beberapa waktu kemudan kayu itu akhirnya dipotong untuk bahan kaki meja lalu disimpan di bawah tempat tidur kamar kakakku. Beberapa tahun telah berlalu tak ada kejadian apapun.
.
Kakak pertamaku menikah lalu tinggal bersama mertuanya, kakak ke-2 pun menikah dan juga tinggal bersama keluarga istrinya. Selang 2 minggu setelah menikah kakak ke-2 dan istrinya menginap dirumah kami dan menempati kamar semula kakakku. Saat tengah malam tiba2 kakak iparku berteriak ketakutan. Seisi rumah pun kaget dibuatnya. Katanya dia melihat sesosok mahluk hitam tinggi besar bermata merah di kamar sedang berusaha menyentuhnya. Ternyata itu adalah penunggu kayu yang sudah disimpan bapak selama bertahun2.
.
Iya...kayu¬ yang dulu dibawa pulang kakakku dari proyek jembatan tua itu. Akhirnya pagi harinya bapak langsung menyingkirkan semua kayu itu dari rumah kami.
.
Sekian cerita dari aku, maaf kalau ceritanya panjang dan tidak seram. Tapi itulah kisah nyataku.
.
Tamat

0 Response to "Sosok Penunggu Kayu Jembatan "

Posting Komentar